Public Speaking | “It’s important to make sure that we’re talking with each other in a way that heals, not in a way that wounds.” – Barack Obama
Berbicara atau mengobrol terlihat mudah, tapi menjadi soft skill terpenting bagi setiap pemimpin atau manajer. Berbicara dan mendengarkan memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain, menjelaskan kebutuhan dan tujuan kita, dan mengungkapkan pikiran dan perasaan kita. Semua soft skill lainnya dibangun di atas fondasi itu, tetapi dengan padatnya pekerjaan kita, terkadang kita lupa.
Dunia bisnis tidak selalu formal. Perubahan budaya dan teknologi komunikasi instan membuat budaya para pebisnis lebih merasa nyaman dan santai dalam rapat dan presentasi. Dan mereka ingin bekerja dan berbisnis dengan orang yang merasakan hal yang sama.
Berbicara informal saat bekerja biasanya hanya dengan rekan kerja yang dekat. Padahal gaya bicara ini dapat membantu membentuk hubungan emosional dan membangun kepercayaan. Namun terkadang dalam situasi tertentu, Anda perlu kembali ke mode formal untuk menunjukkan peran Anda sebagai pimpinan.
Baca Juga : 5 Tips Mengembangkan Client Communication
Kekuatan Suara dalam Obrolan
Pelatih suara asal Amerika, Gilda Bonnano berpendapat bahwa suara adalah komponen kunci dari komunikasi non-verbal, menyampaikan makna dan emosi. Gilda mengatakan kita perlu melepaskan kekuatan suara untuk menyampaikan pesan secara efektif dan terhubung dengan audiens. Berikut beberapa tipsnya :
1. Jeda
Ambil jeda sebelum kata-kata penting, di akhir kalimat, atau di mana pun Anda ingin istirahat untuk memberi audiens waktu dalam menyerap informasi dan memberi Anda kesempatan untuk bernapas.
2. Perhatikan nada suara
Apakah suara Anda memiliki energi? Apakah Anda terdengar malu-malu, gugup, lelah atau bosan? Suara Anda harus sesuai dengan kata-kata yang Anda ucapkan, karena audiens menangkap bahasa non-verbal terlebih dahulu, bukan kata-kata Anda.
3. Infleksi suara
Memungkinkan Anda untuk menekankan kata kunci dan emosi, dan membantu menyampaikan makna yang tepat kepada audiens. Mengubah infleksi pada satu kata mengubah seluruh arti kalimat sederhana seperti “Saya tahu jawabannya” atau “Ayo, coba sendiri!”
Keterampilan berbicara memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, bersikap tegas dan persuasif, untuk mencapai tujuan melalui komunikasi pribadi. Tapi pertama-tama, Anda membutuhkan fondasi yang tepat.
Ada empat keterampilan berbicara utama yang perlu Anda kuasai, agar bisa menghasilkan obrolan yang berkualitas secara efektif:
1. Kefasihan
Seberapa nyaman dan percaya diri Anda dalam berbicara? Apakah kata-kata mengalir begitu saja? Jika Anda berbicara dalam waktu yang lama, buat hubungan yang jelas antara setiap poin yang Anda buat untuk membantu pendengar tidak tersesat dan mengikuti apa yang Anda katakana.
2. Kosakata
Semakin menarik dan kuat pemilihan kata Anda, semakin kuat pula pengaruh Anda pada pendengar.
3. Tata Bahasa
Tata bahasa memang penting, dan semakin sedikit kesalahan yang Anda buat, semakin baik obrolan yang berjalan. Namun itu mudah jika Anda sudah mengenal orang tersebut, jika belum, maka dengarkan mereka terlebih dahulu dan lihat respon mereka baru tentukan mana tata bahasa yang cocok untuk lawan bicara Anda.
4. Pengucapan
Pengucapan termasuk kata dan tekanan kalimat, infleksi, ritme dan penggunaan kata-kata individu. Seseorang sering dinilai di tempat kerja, bukan karena kemampuan mereka, tetapi bagaimana mereka mengucapkan kata-kata. Nada suara juga merupakan bagian dari pengucapan. Jika Anda merasakan emosi tertentu, orang akan mendengarnya.
Kemampuan berbicara atau berkomunikasi secara umum merupakan soft skill yang penting dan bermanfaat dalam semua bidang kehidupan, terutama dalam berbisnis. Sayang rasanya jika Anda mengabaikan kemampuan ini untuk bisa mendapatkan manfaat sebanyak mungkin dalam berbisnis.
Originally posted 2022-05-09 10:53:00.
Recent Comments